Batang - Tiga pabrik yang saat ini masih dibangun di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, dipastikan akan mulai beroperasi pada awal tahun depan. Ada salah satu perusahaan telah melakukan rekrutmen tenaga kerja lokal untuk dipekerjakan di pabrik pembuatan sepatu milik investor dari Taiwan.
Tiga perusahaan sudah direncanakan pada tahun depan beroperasi antara lain, Yih Quan Footwear Indonesia yang merupakan pabrik sepatu. Selain itu juga KCC Glas yang memproduksi kaca, dan juga Samator Indo Gas yang merupakan produsen gas industri, ” kata Direktur Kelembangaan dan Humas KIT Batang, M Fakhrur Rozi saat ditemui usai Media Tour yang digelar di Rumah Susun Tower 2 KIT Batang, Kabupaten Batang, Jumat (17/11/2023).
Untuk tenaga kerja pabrik-pabrik yang ada di KIT Batang sendiri diprioritaskan untuk warga lokal, terutama desa penyangga, ” jelasnya.
Dijelaskannya, untuk mempersiapkan tenaga kerja guna memenuhi kebutuhan sektor industri sendiri, pihak KIT Batang bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan juga Pemkab Batang telah menggelar sejumlah pelatihan keterampilan.
Pelatihan yang diberikan sendiri disesuaikan dengan kebutuhan tenaga perusahaan yang ada di KIT Batang. Mengingat saat ini sebagian besar perusahaan dalam melakukan rekrutmen, lebih memprioritaskan yang sudah mempunyai keterampilan.
Untuk pelatihan sendiri tidak hanya untuk mempersiapkan tenaga kerja di bagian produksi saja, namun juga ditataran manajemen. Sehingga KIT Batang juga memberikan pelatihan di bidang komputer agar menghasilkan tenaga kerja yang menguasai bidang IT, ” terangnya.
Ia menambhakan, jika ketiga pabrik tersebut sudah mulai beroperasi, maka kebutuhan tenaga kerja akan banyak sekali, bahkan mencapai ribuan. Namun tentunya sebagian besar membutuhkan tenaga yang mempunyai keterampilan.
Bagi warga ingin bekerja di perusahaan yang ada di KIT Batang, akan lebih baik jika mengikuti pelatihan keterampilan terlebih dahulu sebelum rekrutmen. Dengan begitu, mereka akan mempunyai bekal keterampilan sesuai yang dibutuhkan, ” ujar dia
Paman Adam
Baca juga:
Larangan Ekspor Sawit, Butuh Menjerit
|